Sebelum melebar kemana-mana, baiknya aku tulis dikit-dikit tentang dasar filter kolam. Biar yang baca yang masih jarang-jarang denger kata filter ga terlalu kaget. Bagi yang sudah master koi, mohon maaf kalau tulisan ini membosankan, harap dilewati.

Beberapa tahun yang lalu, dirumah ada kolam kecil. Pengen ada ikan koi, tapi kok ya matiii terus. Beberapa kali beli koi dipasar, bawa pulang kerumah, maksimal seminggu sudah pada “njempalik”. Kenapaaa????

Ternyata, koi itu ikan yang sensitif, dia butuh ekosistem yang sangat-sangat bagus. Ga cocok dikit, matii. Nhah gimana biar ekosistem kolam bagus? Bikin filter kolam yang bagus juga.

Begini, ikan kan mengeluarkan kotoran, baik pup maupun lendir dll. Filter ini fungsi utamanya untuk memproses kotoran ikan tersebut. Gimana supaya kondisi air kolam kita tetap terjaga seperti seolah-olah ga ada ikan disitu. Tetep bening tanpa kotoran.

Urutan filter:
Kolam –> Filter Mekanik –> Filter Biologis –> Filter Kimiawi –> Kembali ke Kolam

Kotoran ikan ini yang paling jelas adalah pup ikan yang keliatan dengan mata telanjang, berceceran kedasar-dasar kolam. Selain itu kotoran ini bisa juga melayang diair kolam, yang bikin kolam kelihatan keruh. Nhah, kotoran jenis inilah yang nantinya jadi tugas filter mekanik. Filter mekanik bertugas menyaring kotoran yang berupa fisik ini, supaya tidak kembali ke kolam. Sehingga nantinya yang kelihatan kotor adalah filter mekaniknya, bukan lagi kolamnya.

Gambar diatas adalah salah satu contoh filter mekanik, namanya RDF.

Jika filter mekanik beres, biasanya kolam sudah relatif bening. Tapi jangan salah, kotoran ikan itu akan segera berubah menjadi racun bagi ikan. Kotoran yang menjadi racun ini, sering disebut ammonia, ga terlihat dengan mata telanjang, tapi sangat berbahaya. Racun ini menjadi tugas dari filter biologis. Filter biologis ini bertugas mengubah racun tersebut menjadi sesuatu yang tidak beracun, atau paling tidak kurang beracun.

Filter biologis pada prinsipnya adalah media-media yang ditumbuhi bakteri-bakteri, yang bakteri tersebut akan mengolah racun2 dikolam. Misalnya kita punya batu, diceburin ke kolam, batu tersebut pasti dengan sendirinya akan dipenuhi bakteri, bakteri itu nantinya akan mengurai racun-racun dikolam. Supaya daya olah racunnya menguat, tinggal gimana kita cari media, yang bisa menampung lebih banyak bakteri. Semakin banyak bakteri yang bisa hidup disitu, semakin bagus.

Filter Kimiawi, mmm, ini kita lewatin dulu aja. Jika mau pelihara koi, dan hidup, syarat minimalnya punya dua filter diatas, mekanik dan biologi. Dah itu dulu aja, selanjutnya yang lebih mendalam tunggu post berikutnya.

 

Receive Updates

No spam guarantee.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *